Jumat, 04 April 2014

Yang Lalu Biarlah Berlalu

  Larut dalam angan-angan masa lalu mengkhayalkan seandainya itu terulang lagi dan selalu bersedih dengan kejadian yang menyesakkan dada hanyalah pekerjaan orang bodoh dan gila. Jika dibiarkan, hal itu akan memadamkan bara motivasi dan membabat habis harapan masa depan.

    orang yang cerdas justru akan melipat rapat kenangan masa lalu, tidak akan dilihat lagi. Ditutup dalam memori yang harus dilupakan, tidak akan dilihat lagi untuk selama-lamanya. kenangan pahit itu bagaikan seorang penjahat yang akan diikat dengan tali rantai yang kuat dalam ruang penjara kelupaan, tidak akan pernah dikeluarkan lagi untuk selamanya. Sang penjahat akan ditutup rapat sehingga tidak lagi dapat melihat cahaya kebebasan yang ada diluar.Sebab, kenangan itu telah berlalu dan usai. Tidak ada kesedihan yang dapat mengembalikan masa lalu. tidak ada kesusahan yang dapat memperbaiki masa lalu.

  Tidak ada duka yang dapat menyembuhkannya lagi. Tidak ada kemarahan yang dapat menghidupkan lagi, karena ia telah sirna. Janganlah Anda hidup dalam himpitan masa lalu! Janganlah Anda hidup di bawah payung kenangan masa silam! Selamatkan diri Anda dari bayang-bayang masa lalu! Apakah Anda ingin mengembalikan aliran air sungai itu berbalik ke hulu?


  Apakah Anda ingin matahari yang telah meninggi itu kembali ketemapt terbitnya? Apakah Anda ingin mengembalikan bayi yang mungil itu ke rahim ibunya? Apakah Anda ingin mengembalikan susu yang telah menetes itu ke dalam payudaranya? Apakah Anda ingin mengembalikan tetesan air mata itu ke kelopaknya?. Dengan khayalan masa lalu, hanyut dalam kesedihan dan penyesalan, membakar diri Anda dengan api kenangan, dan melemparkan diri Anda dengan Cercaan masa lampau hanya akan membuat hidup anda hina, berlumuran kesedihan, mengerikan, menakutkan, dan mencekam, tidak ada lagi harapan.


  Membaca lembaran masa lalu dapat membuyarkan harapan masa depan, mengoyak semangat yang mulai berkobar, dan memporak-porakan kesempatan yang menjemput didepan mata. Allah telah memperingatkan umat-umat terdahulu dengan segala yang mereka lakukan. Allah berfirman : "itu adalah umat yang lalu." (QS. Al Baqarah [2]:134). Semua telah usai dan biarlah berlalu. Tidak ada gunanya kita memeriksa nestapa zaman. Tidak ada gunanya kita sibuk memutar balik cerita lama.
  Orang yang selalu mengulungi masa lalu bagaikan menggiling tepung, namun diri sendiri yang hancur; bagaikan gergaji kayu, namun diri sendiri yang terpotong. Dulu mereka berkata kepada orang yang lagi menangisi masa lalu, "Orang yang mati tidak akan kembali lagi dari kuburnya (nasi sudah menjadi bubur, tidak akan menjadi beras)". Ada yang bercerita tentang orang yang berbicara  layaknya binatang bodoh.

  "Mengapa kamu tidak menarik ?" tanya mereka kepada seekor keledai. "karena aku tidak suka berbohong," jawab sang keledai membela diri. bukan karena tidak suka berbohong tentunya, tetapi karena bodoh. Kelemahan kita hanyalah karena kita tidak berani menghadapi masa depan. Kita asyik memutar kenangan masa lalu. kita lupa dengan singgahsana kita yang begitu elok itu. kita hanyut menyesali bangunan rumah kita runtuh dimakan waktu. seandainya saja manusia dan jin berkumpul bekerja sama untuk mengembalikan masa lalu, maka pastilah mereka tidak akan mampu karena itu sungguh tidak mungkin, mustahil bisa.


  Manusia seharusnya tidak lagi melihat kebelakang kalau hanya untuk sebuah penyelesaan. Janganlah menoleh kebelakang karena angin selalu mengalir kedepan, kafilah juga berjalan ke depan, janganlah kau ingkari hidup seperti itu.

 
 

0 komentar:

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com

Posting Komentar

Followers

Unordered List